TIDUR

Semakin berjalannya waktu, aku sudah tak kecewa lagi jika sebuah janji tidak ditepati. Aku sudah memaklumi dan menjadi orang yang fleksible, seperti orang dewasa lainnya. Sayangnya hal itu tidak membuatku berhenti menangis.

Tangisku karena aku semakin merasa sendiri. Di tengah ramainya isi kepala, sesaknya dada, dan lelah yang kurasa, aku bingung harus membagi semua ke siapa. Satu-satunya cara yang bisa membuatku lupa adalah dengan tidur. 

Mata kupaksa terpejam. Semakin lama aku tidur, rasa takutku luntur. Semakin lama aku tidur, rasa sedihku hilang. Semakin lama ku tidur, semuanya berubah menjadi rasa aman.  Setidaknya selama mataku terlelap, aku tak merasa kesepian. 

Komentar