CUKUP-KAN



Beberapa orang menyadari bahwa aku memang sedang tidak baik baik saja.

Puncaknya mungkin saat akhirnya badanku demam beberapa waktu lalu. Alhasil dari nanya obat yang cocok untuk flu, ngga nyangka sampe belasan pesan yang berisi saran saran obat, Aah  kalian baik sekali. Terimakasih yaa ...


Perihal yang aku sedang tidak baik baik saja ...
Sama seperti beberapa waktu yang lalu, aku terlalu fokus ke hal hal yang seharusnya ngga aku fikirin.

Aku terlalu memaksa,
Dan aku sadar aku ngga ikhlas.
Disini aku ngga menyalahkan siapapun, meskipun sebelumnya aku menyalahkan diriku sendiri
Tapi setelah aku fikir, ya sudahlah



Benar Kata Milea,

“Bagiku, ketika aku kehilangan seseorang yang sudah begitu dekat denganku, aku harus menghormati memori itu. Menjadi hal yang penting bagi menciptakan warisan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan sehingga kita dapat menerima kenangan masa lalu dengan baik bukan menganggap malah sebagai peganggu.

Aku harus bisa menerimanya sebagai sebuah kenyataan dan yang bisa kulakukan adalah mengambil pelajaran dari banyak hal yang sudah kualami, untuk melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik, toh kita masih bisa saling mendukung

Aku merasa sedih untuk apa yang hilang, tapi kupikir pasti ada pelajaran yang bisa kuambil disitu. Masa lalu bukan untuk diperdebatkan. Itu sudah bagus, biarkan.”


Sebegitu susahnya aku tuk percaya ke orang,
Dan otomastis begitu susahnya pula aku melupakan seseorang.

Aku ngga pernah sekalipun menyesal untuk saling berbagi cerita dan tawa,
Saling mengingatkan dan menguatkan.
Bahkan sangat menyenangkan sekali rasanya bisa bertukar fikiran satu sama lain,
menghabiskan sore bersama, atau sekedar membuatkan sarapan.
Lagi lagi semuanya harus aku kemas menjadi kenangan yang menghangatkan,
Selebihnya tak ada.

For sure ndak usah mengkhawatirkan keadaanku yang memang sedang rapuh rapuhnya,
ini lagi lagi hanya perihal masalah waktu saja.
semoga kamupun begitu.


Komentar