TITIK GERIMIS



Setiap manusia adalah kekosongan, mereka saling mengisi satu sama lain. Sekalipun seseorang terlihat ceria dan berparas cerah di kala bersama, tidak seorang pun tahu persis apa yang sebenarnya mereka rasakan di hati masing masing.

Seseorang pernah berbicara padaku bahwa tak ada yang tahu persis perasaan manusia, yang tahu ya hanya Allah. Setelah beberapa kali mendebat pernyataan yang ia lontarkan, akhirnya akupun mengiyakan-karena beberapa kejadian yang mengiringinya.
Akhir akhir ini Allah menguji aku dengan berbagai nikmat. Nikmat rindu.  
                                                                         
Begitu asiknya syeitan memasuki hati ini, menyesakkan rindu di dada, merasuki di sela sela fikiran. Jujur, aku aja ga faham sama apa yang sebenarnya aku rasa. Hari hari yang menyita fokusku di kelas, menjadikanku orang yang lebih banyak diam dan merenung, menolak ajakan main temen temen demi memilih tidur di kosan sambil dengerin lagu. Menyedihkannya.

Tapi sayangnya, semua itu kenyataan yang aku rasain. 

Tepat di akhir minggu ini,
Rinduku tumpah,
Ruah
Bahkan aku merasa aku udah ngga kuat jikalau hanya memikul dengan seorang diri


Dan tepat hari ini pula,
Kau menjawab semua rinduku dengan titik gerimis,
Bahkan,
Seakan menepis ke-absurd-an ku ini karena rindu.
Ya Allah ...
Seketika aku merasa bodoh sekali,
Terjebak dalam perangkap syeitan.


Wajar kan apabila tangisku pecah?
Karena aku sudah tak tahu bagaimana mengakui kekalahanku dengan lebih bijaksana.
Aku sudah tak tahu lagi aku harus bagaimana.
Aku sudah tak tahu lagi.



Komentar