HARI PENDIDIKAN, BANYAK HARAP YANG KAMI SIMPAN

Setiap tanggal 2 Mei adalah hari pendidikan. Sewaktu dulu masa-masa sekolah terutama SD aku inget betul, kita pasti ngelaksanain upacara dan apel. Setiap amanat pembina upacara tentang perayaan hari pendidikan nasional tentunya tak jauh dari harapan-harapan untuk sistem pendidikan dan juga kebaikan siswa-siswa yang ada di Indonesia.

Lucunya, buat aku yg sewaktu itu semangat sekali upacara dan mendengar nasihat pembina upacara pun masih ngangguk-ngangguk agak ngga faham sama apa yg disampaikan beliau. Bahasanya terkesan kaku dan ngga sesuai dengan umur kami, yang masih berseragam merah putih.

Ya tapi yasudahlah, intinya setiap upacara hari pendidikan nasioanal disitu pasti ada harapan yang diselipkan di setiap amanat pembina upacara. Upacara selsesai, dan kita pun pulang.

Semasa SMP atau masa masa MTS, aku melakukan upacara bisa dihitung oleh jari. Upacara seperti acara yg tabu tahu lakukan, hanya benar benar acara penting saja kita peringati dengan upacara, terlebih karena lapangan sekolah yang tidak mampu menampung seluruh siswi siswinya. Karena jarang memperingati, kami hampir lupa bahwa ada nya hari pendidikan nasional. Karena diamanahi di bidang PIP, tentunya kami faham hari hari besar yg ada di Indonesia, Allah maha baik aku diselamatkan lagi. But, yasudah hari pendidikan sama seperti hari biasanya. KBM seperti biasanya, dan hanya bisa melihat puluhan bahkan ratusan harapan tentang pendidikan Indonesia di media sosial.

Masa SMA berbeda lagi, meski masih sama tidak merayakan dengan upacara. Tapi kami berinisiatif untuk menunjukkan rasa bakti dan sayang kami kepada ustad dan ustadzah yang selama ini mengajar. Kami memilih momen yang pas dengan hari pendidikan nasional. Sebelum acara KBM berjalan seperti biasanya, kami memberikan bunga mawar yang menggambarkan ketulusan kami dan sebuah lagu anak anak tentang sekolah yang kami nyanyikan satu madrasah.
Responnya, diluar dugaan. Tak sedikit ustadzah kami yang menitikan air mata karena terharu dan terbawa suasana, padahal kalau dinilai dari materi; apalah arti bunga mawar yang harganya setangkai hanya 5000 rupiah dan suara falss kami menyanyikan lagu anak anak?

Tak hanya tangisan yang ustadzah kami berikan, amanat dan pesan pesan kehidupan yang mereka sampaikan. Pelajaran yang sangat berharga buat kamu yang masih di usia labil masa-masa itu.

Waktu pun bergulir. Hari ini hari pendidikan nasional 2 Mei 2018. Aku masuhe tidak ikut upacara, aku masih menjadi objek pembelajaran, dan aku masih duduk di bangku kelas yang disesali oleh berbagai materi dari dosen atau guru.

Aku masih sama, dengn segala sistem pendidikan yang stagnan, sistem pendidkan yang penuh dengan uji coba.

Bedanya, sekarang aku faham dan tahu. Dibalik sistem yang banyak orang maki-maki, banyak orang-orang kritisi dengan sok tahuan mereka ; ternyata ada alasan dibalik itu semua.

Beberapa waktu lalu, aku mengambil salah satu mata kuliah kajian kurikulum buku teks ekonomi. Disana kita mengkaji beberapa kurikulum dari jaman baheula sampe kurikulum terbaru. Disitu kelihatan sekali bagaimana pemerintah selalu melakukan revisi revisi dengan niatan memperbaiki sistem kurikulum dan menyempurnakannya. Perihal masalah uji coba, ya memang harus begitu bukan? Harus dicoba dulu biar tahu ada yg kurang atau engga?

Ah beruntung sekali rasanya sudah di jelaskan sebegitu detailnya masalah pendidikan yang ada di Indonesia di mata kuliah yang satu itu.

Jadi, Dari saya pribadi calon pendidik masa yang akan datang, tentunya bukan hanya di tgl 2 Mei saja harapan mutu pendidikan di indonesia menjadi lebih baik, setiap hari pun aku dan teman teman khususnya calon guru pun selalu mengasah ilmu pengetahuan kami agar kelak besok saat kami jadi guru, kami benar benar bisa amanah.
Itu salah satu bukti gerakan kami, dalam merayakan hari pendidikan nasional ini.







Best regards,
Dari calon guru

Nadhifah Azhar

Komentar