BAPAK

Karena hampir sudah sebulan lamanya ndak pulang ke Rumah, akhirnya anak perempuannya Bapak ini ditodong untuk pulang dengan ganjaran beberapa janji yang Bapak tawarkan.

Sambil selalu tertawa menanggapi usilan Bapak, aku cuma menjawab, meminta dijemput saja karena malas memakai motor sendiri pulang ke rumah, yang sebenarnya ada sedikit trauma kalau pulang ke rumah dengan motor.

Singkat cerita sekitar jam 11 malam bapak baru sampai kosanku, setelah beberapa barang kumasukkan mobil kita pun berangkat, menembus malamnya Jogja dengan sesekali waktu bercandaan Bapak menanyakan aku perihal asmara WKWKWK

Sampai pada seperempat perjalanan, di daerah XT Square, tiba tiba Bapak berhenti di depan Apotek. Ku kira memang Bapak mau mampir membeli obat atau apa, ternyata ...

"Loh Bapak sakit?" Tanyaku
"Endak, Tunggu bentar ya Teh." Ungkapnya, sambil tatapannya ke arah spion mobil

beberapa waktu kemudian, ada seseorang Bapak Bapak sambil membawa Carrier di punggungnya, merokok lewat di samping mobil kami.

"Assalamualaikum Pak, Mau kemana?" todong Bapak ke Bapak itu
"Walaikumsalam, ini Pak mau ke Terminal."
"Ya sudah masuk saja ke mobil, kebetulan searah dengan jalan pulang."

Akhirnya Bapak itu masuk ke mobil dan beliau berbagi cerita, berbagai pelajaran buat Kami, terkhusus Aku.

"Jalan darimana tadi Bapaknya?'' tanya Bapak kepada Beliau
"Dari itu Pak, Benteng Kulon kalau ngga salah namanya."
Dan itu Jauh banget tau sebenernya kalau ditempuh jalan kaki
"Bapaknya asli mana dan di Jogja ngapain Pak?"
"Saya itu asli Surabaya Pak, ndek Jogja mau nyari Anak saya."
"Loh anak nya Bapak kemana emangnya?" Sosorku langsung tanya.
"hehe iya mba, Putri saya ndaftar Kuliah. Sempat saya keberatan dan ngga ngizinin dia kuliah, akhirnya dia kabur ke Jogja."

Deg.

"La ini bapaknya udah ketemu putrinya belum?"
"belum Pak, saya sudah seminggu-an di Jogja tapi juga belum tau Putri saya dimana, ya semoga dia dapat Kuliah yang dia inginkan. Saya sebenarnya menyusul dia ke Jogja karena saya sudah mengizinkan dia kuliah, saya hanya tidak mau jauh jauh dengan putri saya Pak."

Seketika suasana dii dalem mobil hening.
entah kenapa rasanya sedih banget.

Tak terasa kami pun sampai di depan Terminal Giwangan.
Bapak tersebut pamit sambil mendoakan Bapak beberapa kali, sekaligus minta doa biar bisa segera bertemu anaknya.

Kami pun berpisah di dinginnya Jogja.

Aku masih bergeming, tak habis pikir ternyata ada ya cerita seperti ini di kehidupa nyata.
Bapak pun sama, diam dan hanya menyupir mobil dengan cepat supaya sampai rumah.

Sampai rumah sebelum pintu mobil kubuka, tau tau Bapak ngomong

'' Jangan pernah kabur ya Teh, meskipun kamu kabur bakalan Bapak susul kemanapun Teteh kabur."

Ah Bapak ...



Semoga Bapak yang tadi malem aku temuin semoga cepet ketemu ya sama Anaknya, apapun itu aku tau Kasih sayang nya orang tua tuh ngga terbatas. Makasih sudah memberi pelajaran ya Pak :)

Komentar